Panggung Java Jazz penyelenggaraan tahun ke 20 siap digelar hari ini, 30 Mei sampai dengan 1 Juni 2025, bertempat JIEXPO, Kemayoran, Jakarta. Menghadirkan lebih dari 100 pertunjukan di 11 panggung yang tersebar di area festival.
Dua dekade perjalanan Java Jazz ini akan dirayakan dengan menghadirkan musisi-musisi dari berbagai generasi dan genre, baik dari dalam mau pun luar negeri. Selain Andien, Dira Sugandi, Endah Widiastuti, Barry Likumahuwa, dan masih banyak lagi, juga akan tampil Jacob Collier dengan sentuhan jamodern yang khas. Jacob adalah musisi multi-instrumentalis yang dikenal dengan aransemen musik kompleks dan inovatif Dia telah memenangkan beberapa Grammy Awards.
Jauh sebelumnya, selebrasi dua dekade perjalanan Java Jazz telah berlangsung di New York dengan judul Java Jazz Goes To New York City. Pagelaran ini merupakan bagian dari event Java Jazz On The Move, dan baru pertama kali diadakan di kota New York. Sambutan warga setempat cukup positif.
Java Jazz Goes To New York City diselenggarakan atas kerjasama Java Festival Productions melalui Acha Production New York, representatif dan organizer festival ini, dengan York The School Of Jazz and Contemporary Music at The New School, sebuah kampus jazz terkenal.

“Selamat datang teman-teman Java Jazz ke The New School. Kami sangat gembira menyambut partnership ini” , kata Keller Coker, Dekan Fakultas Jazz dan Musik Kontemporer dari The New School New York.
“Terimakasih kepada semua musisi yang sudah ikut meramaikan Java Jazz On The Move, pre-event Java Jazz di New York, agar Java Jazz menjadi lebih dikenal di dunia“, sambutan Peter Gontha untuk event ini.
“Berbeda dengan musik tradisi gamelan yang cukup populer, musik Jazz dari Indonesia belum dikenal di New York. Jadi kami mencoba test market dulu dengan konsep intimate Jazz dan seats terbatas. Tapi kami kaget juga, ternyata antusias publik luar biasa dan tiket sold out dalam dua hari sampai kami harus menambah jumlah kursi”, kata Maya Naratama, event organizer dari tim Acha Production New York.
Java Jazz Goes To New York, menghadirkan musisi jazz yang sudah dikenal di Kawasan kota New York.
Tampil di awal pertunjukkan adalah Kadoleaf. Penyanyi dan penulis lagu dari Brooklyn ini dikenal dengan karyanya yang memadukan pop, hip hop dan rap dengan tutur beraksen lokal New Yorker. Kado adalah musisi keturunan Indonesia yang seringkali tampil di berbagai panggung musik di New York, Virginia dan Los Angeles.
“Saya senang tampil sebagai pembuka Java Jazz Festival, sekaligus membangkitkan semangat penonton. Java Jazz. Menurut pandangan saya, Java Jazz Festival di Jakarta adalah ibarat Coachellanya Indonesia”, komentarnya.

Sementara itu musisi Dawn Drake tampil menawan di sesi kedua. Dawn dikenal sebagai pemetik bass, penyanyi dan penulis lagu dari kelompok ZapOte, sebuah ansambel Tropical Pop yang beraliran Mountain funk, Cuban timba, hingga samba Brasil. Lulusan Magister Etnomusikologi dari California Institute of the Arts ini adalah Professor Musik Karibia di John Jay College & Brooklyn Arts Council.
Drake pernah tampil di The Belize International Jazz Festival dan seorang riverview Jazz Concert dan The Kimmel Center Philadelphia.
“Saya senang sekali menjadi bagian dari pertunjukkan ini. Saya sudah beberapa kali mendengar Java Jazz Festival, dan saya senang sekarang ada versi Java Jazz di New York. Saya berharap bisa tampil juga di Jakarta, that would be a dream come true”, ujar Dawn Drake yang tampil trio bersama Julia Chen (piano) dan Wen-ting (drums)

“Festival ini adalah platform yang bagus untuk saya, yang mempunyai footprint musik unik sendiri untuk didengarkan kepada orang-orang yang menghargai musik saya”, kata Greg Banks, musisi Pop-Soul and Jazz kelahiran New Orleans.
Greg merupakan penyanyi dan penulis lagu yang sudah sering tampil di panggung pertunjukkan Webster Hall, Madison Square, SOFAR NYC, Joes Pub NYC, House of Blues (New Orleans), dan menjadi Bintang tamu di Cannes Film Festival Prancis.

Greg yang tampil solo dengan gitar elektrik telah meluncurkan dua single hasil kolaborasinya dengan musisi Rap, G-Easy. “Saya berharap penampilan ini dapat membawa saya menjadi bagian dari festival ini di Indonesia”, tambahnya.
Java Jazz goes to New York City ditutup oleh kolaborasi musisi dari Jakarta dan New York. “Kami memadukan nada musik dari Amerika dan Indonesia. Selain komposisi dan lagu yang saya ciptakan, saya menulis aransemen Jazz baru untuk lagu Dari Mana Datangnya Asmara, karya komposer Ismail Marzuki, dan Zamrud Khatulistiwa karya Guruh Soekarno Putra. Dinyanyikan oleh penyanyi Indonesia yang bermukim di New York, Rubina Miranda”, jelas Reynard Sitepu, pianis jazz Indonesia yang tampil bersama dua musisi New York, Kate Pass (Bass) dan Hugo Matile (Drum).
Pergelaran ini juga mendapatkan dukungan dari Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York, Bank BNI New York dan AD 17 Production.

Erwanza Nirwan (BNI New York)
“Saya berharap Java Jazz Goes to NY dapat menjadi jembatan budaya untuk memperkenalkan musik jazz Indonesia ke panggung internasional, khususnya di New York yang merupakan salah satu pusat jazz paling penting di dunia Semoga terbuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara musisi tanah air dan pelaku industri musik global”, kata Winanto Adi, Konsul Jenderal Indonesia di New York. Java Jazz Goes To New York diharapkan akan kembali hadir tahun depan. (*)
Penulis : Kontributor KamarMusik.id