Satu lagi riwayat hidup pesohor dari dunia musik siap diangkat ke layar film. Kali ini tentang sosok Leonard Bernstein, komponis Amerika pertama yang reputasinya diakui dunia internasional. Maestro, judulnya. Diperankan dan disutradarai oleh Bradley Cooper.
Pada mulanya Steven Spielberg hanya berniat mengarahkan aktor Bradley Cooper sebagai pemeran utama. Namun kemudian Cooper menawarkan diri menjadi seorang ‘konduktor’. Dia rupanya merasa punya modal untuk itu. Pada 2018 film A Star Is Born, di mana Cooper menjadi pemain, sutradara, produser dan penulis, mendapat hujan pujian. Sekadar mengingatkan, lawan mainnya ketika itu adalah Lady Gaga.
“Dia (Steven Spielberg) sangat baik bersedia menyerahkan posisi sutradara kepada saya,” jelasnya seperti dikutip Variety. Cooper lantas bekerja keras selama empat setengah tahun terakhir ini. Kali ini lawan mainnya adalah Carey Mulligan yang memerankan Felicia Montealegre Cohn, istri Bernstein. Perempuan asal Chili tersebut dinikahi Bernstein pada 1951. Ada pun Spielberg kemudian bergeser ke posisi produser bersama Martin Scorsese dan Todd Phillips.

Bradley Cooper dan Carey Mulligan di New York, 5 Juli 2022 (Foto :Jason Howard/Bauer-Griffin/GC Images)
Setelah mengalami perubahan susunan tim produksi, Netflix kemudian mengambil alih hak tayangnya. Semula proses pengambilan gambar dijadwalkan April 2021 namun ditangguhkan ke Oktober 2021. Akhirnya Maestro benar-benar memulai pengambilan gambar Mei 2022. Diperkirakan tayang 2023.
Seberapa pentingkah sosok Leonard Bernstein sehingga disemati predikat maestro dan layak diangkat sebagai fim biopik?
Lahir di Lawrence, Massachusetts pada 25 Agustus 1918, Leonard Bernstein sebenarnya diharapkan oleh kedua orang tuanya untuk meneruskan usaha mereka sebagai pemasok alat kosmetik. Namun ketika berusia 10 tahun tanpa sengaja bibinya menitipkan sebuah piano kuno di rumahnya. Sejak itu jalan hidup Lenny
(panggilannya) pun berubah. Dia lulus dari sekolah musik di Harvard dan Curtis Institute of Music dengan predikat cum laude.
Pada 1943, ketika berusia 25 tahun, Bernstein sudah menjadi asisten Dimitri Mitropoulos, konduktor dari kelompok bergengsi New York Philharmonic Orchestra (NYPO). Lima belas tahun kemudian dirinya sendiri menjadi konduktor tetap di sana. Bernstein merupakan orang Amerika pertama yang berhasil membawa NYPO konser keliling Amerika Selatan, Israel, Jepang dan Uni Sovyet.
Beberapa karya penting Bernstein antara lain Symphony Jeremiah, The Age of Anxiety, Kaddish Symphony, Peter Pan, Trouble in Tahiti, dan Candice. Namun masterpiece-nya yang terkenal hingga kini adalah West Side Story,(1957) yang liriknya dibuat oleh Stephen Sondheim. Ini semacam kisah Romeo dan Juliet versi Amerika.
West Side Story kemudian diangkat ke layar lebar dengan judul sama pada 1961 dan memenangi 5 piala Oscar, termasuk untuk kategori Best Picture. Pada 2021 film yang sama dibuat ulang oleh sutradara Steven Spielberg. Di kedua produksi tersebut Bernstein bertindak sebagai penata musik.
Namun perjalanan hidup Bernstein tidak selinear itu. Dia diketahui mempunyai perilaku seksual yang menyimpang alias biseks. Hal ini terungkap dalam buku karangan Joan Peyser, Bernstein: A Biography. David Diamond, seorang komposer terkemuka di Amerika yang juga seorang homoseksual, mengungkap fakta mengejutkan bahwa Bernstein pernah pacaran dengan hampir semua teman lelakinya.
Anehnya – atau ajaibnya – kehidupan rumah tangganya adem ayem saja. Bahkan pasangan tersebut dianugerahi tiga anak; Jamie (41) seorang musisi rock, Alexander (38) seorang guru, serta Nina (34) seorang artis. Felicia bukan tidak mengetahui perilaku suaminya. Namun rasa cintanya yang besar membuat dirinya seolah melakukan pembiaran.

Suasana pengambilan gambar biopik Maestro di Centrak Park, 5 Juli 2022. (Foto : Robert Kamau/GC Images)
Perangai eksentrik Bernstein bisa dilihat dari kebiasaan merokoknya ketika melangsungkan gladi resik. Kepulan asap tebal seperti menyumbang efek dramatis pada gerakan tongkat konduktor penuh sihir di tangannya, pada liukan tubuhnya yang menggambarkan seseorang tengah in trance.
Bernstein memang seorang perokok berat. Umurnya pernah diramal tidak akan lebih dari 36 tahun, namun kenyataannya ‘bertahan’ hingga 72 tahun. Selama itu pula penyakit jantung dan kanker paru-paru terus menggerogoti tubuhnya. Dia akhirnya meninggal Minggu, 14 Oktober 1990. Konsernya terakhirnya berlangsung di Tanglewood Music Centre, Massachusetts, 19 Agustus 1990.

Leonard Bernstein (1918 – 1990)
Untuk menghasilkan sosok Leonard Bernstein seralistis mungkin, Bradley Cooper memang tampil penuh totalitas. Baik wajah mau pun postur tubuhnya seakan lenyap berganti menjadi legenda komponis tersebut – terutama hidung palsunya. Foto-foto Bradley Cooper sebagai Leonard Bernstein menjadi viral setelah Netflix mengunggahnya melalui Instagram resmi. Riasan prostetik yang sempurna itu lahir dari tangan Kazu Hiro, make up artist peraih Oscar yang pernah sukses menggarap Brad Pitt dalam film “The Curious Case of Benjamin Button”. (*)