Kamarmusik.id. Usai penyelenggaraan JogjaROCKarta pada 1 Maret 2020 yang diikuti merebaknya Covid 19, penggila musik rock seperti kehilangan agenda ritual. Padahal festival musim keempat tersebut semakin diperhitungkan sebagai hari suci para penggemar musik keras yang dihelat di luar Jakarta. Namun ternyata penantian itu tak perlu berlangsung lama. Pada 24 & 25 September 2022 pesta kaum cadas ini kembali digelar.
Pihak Rajawali Indonesia sebagai pihak penyelenggara nampak terus berusaha mengembangkan konsep pertunjukan hingga mencapai bentuk yang maksimal. Ini terlihat mulai perubahan tema. Awalnya mengusung tema Rock on Jeep dimana penonton diharuskan menikmati pertunjukan dari atas jeep. Ini hal ini berhubungan erat regulasi regulasi prokes yang sangat ketat. Belakangan ketika regulasi mengalami perubahan tema pun menjadi History Continues.
Isu terakhir itu rasanya jauh lebih nyambung dengan berakhirnya JogjaROCKarta Festival 2020. Sejarah memang harus berlanjut. Kini penonton boleh berdiri berdampingan. Jika ada yang mau moshing dipersilakan. Yang pasti, marwah sebuah pertunjukan telah dikembalikan ke bentuk yang seharusnya.
Karena perubahan regulasi pula lokasi venue mengalami penyesuaian dari semula direncanakan di Lanud Gading Wonosari ke Tebing Breksi yang secara alamiah lebih merepresentasikan format acara. Pemindahan venue seperti ini perkara remeh bagi Rajawali Indonesia. Pada musim penyelenggaraan 2017, founder Anas Syahrul Alimi bersama co-dounder Bakkar Wibowo pernah memindahkan dua set panggung JogaROCKarta dari kompelks Candi Prambanan ke Stadion Kridosono dalam tempo 20 jam.
Yang menarik, musim penyelenggaraan tahun ini seratus persen menampilkan local hero. Terlepas dari urungnya Hobbastank tampil dikarenakan sebuah musibah, saya melihatnya sebagai sebuah sebuah konsep penyelenggaraan yang utuh. Mempertemukan musisi lokal dengan musisi kelas dunia adalah penting guna memelihara keberlangsungan pergaulan internasional, akan tetapi memberi ruang ekspresi kepada musisi anak negeri merupakan tindakan terpuji.
JogjaROCKarta Festival 2022 juga memberi kesempatan kepada musisi generasi baru untuk memperkenalkan karya mereka melalui program Rockfivetival Goes To JogjaROAKarta 2022. Ini semacam pencarian talenta baru yang diikuti oleh peserta dari Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara. Sebuah trik untuk merangsang lahirnya musisi muda berkualitas.
Apa pun, pertunjukan musik yang memperhatikan berbagai aspek panggung, yang tidak semata mengejar keuntungan, sangat dibutuhkan, agar terbangun estetika penonton yang yang baik. Makanya sayang kalau terlewatkan.
FOTO: Promotor Rajawali Indonesia komitmen meneruskan sejarah JogjaROCKarta Festival di Tebing Breksi. (Rajawali Indonesia)